Kawasan Teknologi Pembelajaran

       Teknologi pembelajaran berupaya untuk merancang, mengembangkan, dan memanfaatkan aneka sumber belajar sehingga dapat memudahkan atau memfasilitasi seseorang untuk belajar di mana saja, kapan saja, oleh siapa saja, dan dengan cara
dan sumber belajar apa saja yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.
Ada lima domain atau bidang garapan teknologi pembelajaran atau  teknologi instruksional berlandaskan definisi  AECF 1994, yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian tentang proses dan sumber untuk belajar. 
                                           

1.      Kawasan Desain 
Domain atau kawasan pertama teknologi pembelajaran adalah deain atau perencanaan yang mencakup penerapan berbagai teori, prinsip, dan prosedur dalam melakukan perencanaan atau mendesain suatu programatau kegitan pembelajaran yang dilakukan secara sistemis dan sistematis.
Kawasan desain menurut Sells & Richey (2000:31) dapat dilukiskan dalam gambar di bawah ini.
KAWASAN DESAIN
1.      Desain Sistem Pembelajaran
2.      Desain pesan
3.      Strategi pembelajaran
4.      Karakteristik Peserta Didik

Yang di maksud dengan desain di sini adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk (Seels & Richey, 2000:32).
Kawasan desain ini meliputi empat cakupan utama dari teori dan praktik, yaitu Desain sistem pembelajaran, Desain pesan, Strategi pembelajaran dan Karakteristik peserta didik (Seels & Richey, 2000: 33)
a.       Desain Sistem Pembelajaran
Menurut seels & Richey, 2000:33)  system pembelajaran yaitu prosedur yang terorganisasi dan sistematis untuk :
1)      Penganalisaan (proses perumusan apa yang akan dipelaji)
2)      Perencanaan (proses penjabaran bagaimana cara mempelajarinya)
3)      Pengembangan (proses penulisan dan pembuatan atau produksi bahan-bahan belajar)
4)      Pelaksanaan atau aplikasi (pemanfaatan bahan dan pembelajaran)
5)      Penilaian (proses penentuan ketepatan pembelajaran)
Pembelajaran yang berkualitas dapat diwujudkan, bilamana  proses pembelajaran direncanakan dan dirancang dengan matang dan seksama, tahap demi tahap, dan proses demi proses (Pannen, 2003)
Sedangkan menurut Twelker, Urbach, dan Buck (1972) dalam Suparman (2004:36) pengembangan instruksional adalah suatu cara yang sistematis untuk mengidentifikasi,mengembangkan, dan mengevaluasi satu set bahan dan strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu
b.      Desain Pesan
Desain pesan yaitu perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik  dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima, dengan memperhatikan prinsip-prinsip perhatian, persepsi, dan daya tangkap (Sells & Richey,2000:33-34). Fleming dan Levie (1993) membatasi pesan pada pola isyarat atau symbol yang dapat memodifikasi perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor.
Menyampaikan pembelajaran sesuai dengan konsep teknologi pembelajaran sesuai dengan konsep teknologi pembelajaran pada hakikatnya merupakan kegiatan menyampaikan pesan kepada peserta didik oleh narasumber dengan menggunakan bahan, alat teknik, dan dalam lingkungan tertentu (Gafur, 1986:5). Agar penyampaian pesan tersebut efektif, perlu diperhatikan beberapa prinsip desain pesan pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
1)      Kesiapan dan motivasi ( readinessand motivation)
2)      Penggunaan alat dan pemusatan perhatian (attention directing devices)
3)      Partisipasi aktif peserta didik (student’s active participation)
4)      Perulangan (repetition)
5)      Umpan balik (feedback)
c.       Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu mata pelajaran (Sells & Richey, 2000:34). Strategi pembelajaran meliputi situasi belajar dan komponen pembelajaran. Dalam mengaplikasikan suatu stratedikgi pembelajaran tergantung pada situasi belajar, sifat materi, dan jenis belajar yang dikehendaki.
Strategi pembelajaran berkenaan dengan pendekatan pembelajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan materi atau isi pelajaran secara sistematis, sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai peserta didik secara efektif dan efisien (Suparman, 2004:206). Oleh karena itu dalam aplikasinya terdapat empat aspek sebagai berikut :
1)      Urutan kegiatan pembelajarn, yaitu urutan kegiatan guru dalam menyampaikan materi atau isi pelajaran kepada peserta didik.
2)      Metode pembelajaran, yaitu cara guru mengorganisasikan materi pelajaran  dan peserta didik agar terjadi proses belajar yang efektif dan efisien.
3)      Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
4)      Waktu yang digunakan guru dan peserta didik dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian, strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan peserta didik, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan kata lain, strategi pembelajaran strategi pembelajaran dapat pula disebut sebagai cara yang sistematis dalam mengomunikan isi pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu (Suparman, 2004:207)
d.      Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik peserta didik yaitu aspek latar belakang pengalaman peserta didik yang mempengaruhi terhadap eektivitas proses belajarnya (Seels & Richey, 200: 35). Karakteristik peserta didik mencakup keadaan sosio-psiko-fisik peserta didik. Secara psikologis, yang perlu mendapat perhatian dari karakteristik peserta didik yaitu berkaitan dengan kemampuannya (ability), baik yang bersifat potensial maupun kecapakan nyata dan kepribadiannya, seperti sikap, emosi, motivasi serta aspek-aspek kepribadian lainnya.
Analisis karakteristik peserta didik merupakan titik awal dalam mempreskipsikan srtategi pembelajaran. Bila tidak, maka teori-teori da prinsip-prinsip pembelajaran yang dikembangkan sama sekali tidak akan ada gunanya bagi pelaksanaan pembelajaran (Degeng, 1991). Oleh karena itu, karakteristik peserta didik sebagai satu variabel yang paling berpengaruh dalam pengembangan strategi pembelajaran (Reigeluth, 1983).

2.      Kawasan Pengembangan
Kawasan pengembangan mencakup pengembangan teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbasis kompuuter dan multi media (Seel & Richey, 2000:38). Kawasan mpengembangan ini berakar pada produksi media. Melalui proses bertahun-tahun perubahan dalam kemampuan media ini berakibat pada perubahan kawasan. Perkembangan buku teks dan alat bantu pembelajaran yang lain (teknologi cetak) mendahului film, namun kemunculan film merupakan tonggak sejarah dari gerakan audiovisual ke era teknologi pembelajaran sekarang ini.
Di dalam kawasan perkembangan terdapat keterkaitan yang komplek antara teknologi dan teori yang mendorong terhadap desain pesan maupun strategi pembelajarannya. Kawasan teknologi terjadi karena:
1)      Pesan yang didorong oleh isi
2)      Strategi pembelajaran yang didorong oleh teori
3)      Manifestasi fisik dari teknologi perangkat keras, perangkat lunak, dan bahan pembelajaran (Seels & Richey,2000:39).


Kawasan pengembangan ini meliputi:
a.       Teknologi cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan,seperti:buku-buku, bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui pencetakan mekanis atau fotografis (seels & Richey, 2000:40). Teknologi ini menjadi dasar untuk pengembangan dan pemanfaatan dari kebanyakan bahan pembelajran lain.
Karakteristik teknologi cetak sebagai berikut:
1)      Teks dibaca secara linier, sedangkan visual direkam menurut ruang.
2)      Keduanya biasanya memberikan komunikasi satu arah yang pasif.
3)      Keduanya berbentuk visual statis.
4)      Pengembangannya sangat bergantung kepada prinsip-prinsip linguistik dan persepsi visual.
5)      Keduanya berpusat pada peserta didik.
6)      Informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali oleh pemakai.

Pengembangan bahan belajar cetak (modul) yang berkualitas harus didasarkan pada teori psikologi khususnya teori belajar, sosiokultural peserta didik, desain instruksional, dan riset fitur-fitur tipologis bahan belajar cetak yang dapat membantu peserta didik untuk belajar.
b.      Teknologi Audiovisual
Teknologi audiovisual adalah cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual(Seels & Richey, 2000:41).
Secara khusus, teknologi audiovisual cenderung mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1)      Bersifat linier
2)      Menampilkan visual yang dinamis
3)      Secara khas digunakan menurut cara yang sebelumnya telah ditentukan oleh desainer/pengembang.
4)      Cenderung merupakmn bentuk representasi fisik dari gagasan yang rill dan abstrak.
5)      Dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip psikologi tingkah laku dan kognitif.
6)      Sering berpusat pada guru, kurang memperhatikan interaktivitas belajar peserta didik

Selain itu media video pembelajaran mempunyai potensi untuk:
1)      Memperbesar objek yang sangat kecil dan bahkan yang tidak tampak secara kasat mata (misalnya perkembangan sel atau virus penyakit)
2)      Menyajikan objek yang terletak jauh sekali
3)      Menyajikan peristiwa yang rumit, berlangsung sangat cepat, dan berbahaya
Adapun pengembangan media video pembelajaran ini dapat menggunakan  prinsip-prinsip pengembangan desain instruksional. Menurut Suparman (2001:33) pengembangan instruksional melalui proses desain, produksi dan evaluasi formatif. Sedangkan Reiguleth (1978) dalam Suparman (2001:30) melalui desain, produksi dan validasi. Dengan demikian, produk yang dihasilkan diharapkan akan terjamin kualitasnya dan dapat memenuhi fungsinya untuk mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Media video sesuai dengan fungsinya sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran karena dalam berbagi hal video dapat memberikan rangsangan, membawa serta, memicu, membangkitkan, mempengaruhi peserta didik untuk melakukan sesuatu, memberikan saran-saran, memberikan warna, membelajarkan, menghibur, memperkuat, menggiatkan, menyampaikan pengaruh dari orang lain, memperkenalkan berbagai identitas (ciri) sesuatu, memberikan contoh, proses internalisasi tingkah laku, berbagai bentuk partisipasi serta penyesuaian diri dan lain-lain (Brown, 1977:347).
Pengunaan media vidio dalam kegiatan pembelajaran, yaitu Menjembatani keterbatasan pengalaman perserta didik terhadapobjek yang langkahnya terlalu cepat atau lambat; Memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik; Memicu keterlibatan secara aktif peserta didik dalam pembelajarab ( melalui diskusi ); Mendorong pola pembelajaran yang bervariasi (seperti diskudi, melakukan kajian pustaka, penelitian lapangan, membuat laporan ilmiah, persentasi dan sebagainya); dan Sekaligus membuat pesan yang disampaikan sulit dilupakan oleh peserta didik.
Media vidio memiliki potensi yang cukup besar jika dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang memungkinkan peserta didik akan dapat mengamati secara langsung tentang wujud benda yang sesungguhnya, mengaati proses dari suatu kejadian atau suatu perubahan, mengamati perubahan warna, dan mengamati suatu gerakan dan lain-lain yang diiringi dengan suara.
Berdasarkan berbagai studi yang dilaksanakan di berbagai negara, dampak positif media vidio yang seknifikan di kalangan peserta didik adalah bahwa program audio visual dapat, yaitu
1)      Meningkatkan pengetahuan
2)      menumbuhkan keinginan atau motivasi  untuk memperoleh informasi atau pengetahuan lebih lanjut
3)      Meningkatkan pembendeharaan kosa kata, istilah/jargon dan kemampuan berbahasa secara verbal
4)      Meningkatkan imejenasi dan kreatifitas peserta didik
5)      Meningkatkan kekritisan daya pikir perserta didik karena dihadapkan pada dua realitas gambar dunia
6)      Memicu minat baca dan motivasi belajar persaerta didik  (sendjaja, 1999)
c.       Teknologi berbasis komputur
Teknologi bebrbasis komputer merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan ajar dengan menggunakan perangkat yang bersumberkan pada mikroprosesor (Seel & Richey,2000:42). Pada dasarnya,teknologi berbasis komputer menampilkan informasi kepada peserta didik melalui tayangan di layar monitor. Berbagai aplikasi komputer untuk pembelajaran biasanya disebut Computer Based instrution (CIB), Computer Assisted Intruction (CIA), atau Computer Managed Instruction (CMI), instructional Aplication of Computers (IAC), Instructional assisted learning (LAL). Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pembelajaran berbantuan komputer.
Aplikasi-aplikasi tersebut dapat bersifat
1)      Tutorial, pembelajaran utama diberikan
2)      Latihan dan pengulangan (drill and practice) untuk membantu peserta didik mengembangkan kefasihan dalam bahan belajar yang telah dipelajari sebelumnya.
3)      Permainan dan simulasi (games and simulation) untuk memberi kesempatan menggunakan pengetahuan yang baru dipelajari
4)      Sumber data yang memungkinkan peserta didik untuk mengakses sendiri susunan data melalui tata cara pengaksesan (protocol) data yang ditentukan secara eksternal.
Teknnologi komputer baik yang berupa perangkat keras (hardware) maupun perangkat linak (software) biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut:
1)      Dapat digunakan secara acak, selain secara linier.
2)      Dapat digunakan sesuai dengan peserta didik, disamping menurut cara seperti yang dirancang olem pengembangannya.
3)      Gagasan-gagasan biasanya diungkapkan secara abstrak  dengan menggunakan kata, simbol, maupun grafis.
4)      Prinsif-prinsif ilmu kognitif diterapkan selama pengembangan.
5)      Belajar dapat berpusat pada peserta didik dengan tingkat interaktivitas tinggi.
Kemampuan teknologi komputer:
1)      Menyimpan dan memanifulasi data alfanumerik
2)      Menampilkan beberapa operasi bengan cara yang cepat
3)      Mengombinasikan tulisan, warna, gerak( animasi), suara, adn vidio serta memuat suatu “ kepintaran” yang sanggup menyajikan proses interaktif.
Dengan demikian, teknologi komputer memiliki sejumlah potensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran, yaitu:
1)      Memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta  didik dengan materi pembelajaran.
2)      Proses belajar dapat berjalan secara individual sesuai dengan kemampuan dalam kecepatan belajar peserta didik
3)      Mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik
4)      Dapat memberi umpan balik terhadap respon peserta didik dengan segera.
5)      Mampu menciptakan proses belajar yang berkesinambungan
Ada pun kelebihan program pembelajaran berbantuan komputer (CIA), yaitu sebagai berikut:
1)      Interaktif
2)      Individual
3)      Fleksibel
4)      Cost effetivesenss
5)      Motivasi
6)      Umpan balik
7)      Reccor keeping
8)      Kontrol ada pada penggunaan ( User)
Selain itu seperti dikutip Chearuman (2008: 5-6) pembelajaran berbantuan komputer atau e-learning ini memungkinkan terjadinya proses belajar sebagai berikut:
1)      Aktif
2)      Konstruktif
3)      Kolaboratif
4)      Antusiasi
5)      Dialogis
6)      Kontekstual
7)      Reflektif
8)      Multisensory
9)      Hig order thinking skill training  (Fryer, 2001)

d.      Multimedia
Multimedia atau teknologi terpadu merupakan cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan belajar dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer (Seels & Richey, 2000: 43). Dengan kata lain komputer multimedia adalah sebuah komputer yang dilengkapi dengan perangkat keras dan lunak sehingga memungkinkan data berupa teks, gambar, animasi, suara dan vidio dapat dikelola (Hardhono, 2004:75).
Program multimedia interaktif merupakan salah satu media pembelajaran yang berbasis komputer media ini menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafis, foto, vidio, animasi, musik, narasi dan interaktifitas yang diprogram berdasarkan teori dan prinsip- prinsip pembelajaran.
Karakteristik pembelajaran multimedia:
1)      Dapat digunakan secara acak
2)      Dapat digunakan sesuai dengan keinginan peserta didik
3)      Gagasan- gagasan disajikan secara realistik dalam konteks pengalaman peserta didik, relevan dengan kondisi peserta dan dibawah kendali peserta didik (user).
4)      Prinsip- prinsip teori belajar kognitif dan kontruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan pemanfaatan bahan pembelajaran.
5)      Belajar dipusatkan dan diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif sehingga pengetahuan terbentuk saat digunakan.
6)      Bahan belajar menunjukan interaktivitas peserta didik yang tinggi.
7)      Sifat bahan yang mengintergrasikan kata-kata dan contoh dari sumber media.

Pengembangan program multimedia menurut (Bates, 1995 perlu memperhatikan aspek-aspek atau kreteria, yaitu
1)      Aksesibilitas,
2)      Biaya (cost)
3)      Efektivitas dalam pembelajaran (teaching-learning functions)
4)      Interaktivitas (interactivity)
5)      Pengorganisasi (organization)
6)      Kebaruan (novelty
7)      Kecepatan revisi (speed)


Pengembangan program multimedia menurut (Bates, 1995) perlu memperhatikan aspek-aspek atau kriteria, yaitu : aksesibilitas, cost (biaya), teaching-learning functions(efektivitas dalam pembelajaran), interactivity (interaktivitas), organization (pengorganisasian), novelty (kabauran) dan speed (kecepatan revisi).

0 komentar:



Posting Komentar